Sabtu, 27 Juli 2019

Tiga Prinsip Asvaghosa 04


Tiga Prinsip Asvaghosa 04

Praktisi zaman dulu selalu mengingatkan bahwa praktisi sejati hendaknya senantiasa bermawas diri, “Semakin sedikit yang diketahui semakin sedikit kerisauan; semakin banyak kenalan semakin banyak gunjingan”.

Mengapa praktisi zaman dulu mengasingkan diri ke pedalaman gunung, memutuskan komunikasi dengan duniawi? Supaya semakin sedikit yang diketahui semakin sedikit kerisauan. Mengapa demikian?

Orang awam begitu gampang terpengaruh oleh lingkungan luar, terkecuali kalau anda memiliki kekuatan samadhi (konsentrasi) yang cukup lumayan. Kekuatan samadhi ini bukanlah berarti tiap hari anda harus duduk bersila menghadap ke tembok, bukan begini caranya, melainkan melatih diri supaya tidak terpengaruh oleh lingkungan, inilah yang dimaksud dengan kekuatan samadhi atau keterampilan melatih diri.

Duduk bersila menghadap ke tembok diperuntukkan bagi praktisi pemula, setelah mencapai samadhi, baik berjalan, berdiri, duduk maupun berbaring, senantiasa berdiam dalam samadhi, di dalam sutra, Buddha Sakyamuni menyampaikannya sebagai “Naga senantiasa berada dalam samadhi, tiada waktu yang tidak berkonsentrasi”.

Kumara-sudhana mengunjungi 53 orang kalyanamitra, juga senantiasa berada dalam samadhi, takkan terpengaruh oleh lingkungan luar, kebenaran ini mesti dipahami.

Pintu Dharma Pelafalan Amituofo merupakan metode yang paling praktis dan terunggul dari 84 ribu pintu Dharma, hanya dengan menggunakan sepatah Amituofo, dalam segala aktivitas keseharian, dari pagi hingga malam juga bisa dilakukan sambil melafal Amituofo, hal lainnya tidak usah dirisaukan.

Setiap hari saya membaca sutra, kemudian memberi ceramah kepada praktisi sekalian, begitu buku sutra ditutup, saya takkan menaruhnya di hati, di dalam hatiku cuma ada sepatah Amituofo.

Demikian pula usai berceramah, anda bertanya padaku tentang isi ceramahku tadi, saya sudah melupakannya, takkan mengingatnya terus di dalam hati. Selama berpuluh-puluh tahun juga begini, dalam hatiku senantiasa bersih dan jernih.

Andaikata dalam hati masih memikirkan ini, memikirkan itu, maka alangkah melelahkannya hidup ini.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 Oktober 2010


古人常常給我們提示,真修行人省事,「知事少時煩惱少,識人多處是非多」。為什麼真正修行人他要住到山裡面去,跟外面隔絕?那就是知事愈少愈好。為什麼?凡夫你會受到外頭環境干擾,不受干擾的時候,那是有相當定力、相當功夫。這個定力,不一定是要天天盤腿面壁,不是的,不受境界干擾是真定力、真功夫,那叫禪定。盤腿面壁那是初學,真正得定了,行住坐臥都在定中,佛經上有兩句話,佛常講的「那伽常在定,無有不定時」。善財童子五十三參在定中,沒有受外頭境界干擾,這個道理一定要懂,一定要學習。淨宗的殊勝,我們學習學到什麼程度沒關係,學對自己決定有好處,而這個法門、這個修學,所以叫做方便法門,八萬四千法門都是方便法門,方便當中的方便,最殊勝的方便是一句名號,「阿彌陀佛」四個字這一句名號,在日常生活當中,從早到晚常常想著阿彌陀佛,其他的都不要想。我每天讀經,到這個地方來跟同學們分享,讀經完了之後經本一蓋,你要問我讀些什麼我不知道,心裡只有阿彌陀佛,不曉得,你問我我都知道,你不問我我全不知道。到這邊來跟大家分享,經本一展開我知道,我講完之後,問我講些什麼我都不知道。這真的,幾十年都是這樣的,心裡乾乾淨淨的。如果心裡還想著這個、那個,那麻煩了,那累死了。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一六八集)  2010/10/16