Tiga Prinsip Asvaghosa 09
Ketulusan merupakan bagian dari hati sejati. Apa yang dimaksud dengan
ketulusan? Tuan Zeng Guo-fan (pejabat Dinasti Qing) mendefinisikan ketulusan
hati sebagai “Sebersit niat pikiran pun tidak timbul, disebut sebagai
ketulusan”, penjelasan yang ditulisnya serupa dengan penjelasan dalam Buddha
Dharma!
Hati yang suci dimana sebutir niat pikiran pun tidak timbul, inilah yang
disebut sebagai ketulusan.
Dengan hati apa kita menerima Ajaran Buddha? Dengan hati yang tulus.
Asvaghosa mengajarkan pada kita, saat membaca sutra dan mendengar ceramah
Dharma, apa yang harus diperhatikan?
Yang pertama adalah tidak melekat pada bahasa lisan maupun tulisan. Jadi
waktu mendengar ceramah, jangan melekat dan mati terpaku pada setiap perkataan
yang diucapkan si penceramah.
Saat membaca sutra jangan melekat pada tulisan, oleh karena aksara
merupakan simbol dari bahasa lisan.
Yang kedua adalah jangan melekat pada istilah-istilah. Contohnya adalah
istilah tumimbal lahir, para makhluk, usia tanpa batas, cahaya tanpa batas,
semua ini adalah bentuk-bentuk istilah, janganlah melekat padanya.
Yang ketiga adalah jangan ada penafsiran sendiri. Usai membaca sutra
atau mendengar ceramah, mulailah saya menduga-duga, kira-kira apa artinya ya,
janganlah ada sikap begini, janganlah ada penafsiran sendiri.
Maka itu hendaknya menggunakan hati yang tulus, hati yang suci dalam
mendengar ceramah Dharma dan membaca sutra, barulah pencerahan dapat tercapai.
Mengapa demikian?
Hati yang suci merupakan samadhi benar. Selama dua jam anda duduk diam
mendengar ceramah di sini, memusatkan perhatian berarti melatih samadhi (konsentrasi),
dengan melatih samadhi (konsentrasi) barulah dapat mengembangkan prajna
(kebijaksanaan).
Jadi anda duduk di sini selama dua jam, memusatkan perhatian mendengar
ceramah, berarti selama dua jam pula anda melatih samadhi dan prajna, hasilnya sungguh
efektif.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 28 Oktober 2010
真誠心是真心的一分,用真誠。誠是什麼?曾國藩先生對誠下了一個定義,在他讀書筆記裡,什麼叫誠?「一念不生是謂誠」,他這個解釋,跟佛法解釋一樣!心地清淨一個念頭都沒有,這叫誠。誠就是真,真就是誠。
我們用什麼樣的心態來接受佛法?真誠心。馬鳴菩薩教給我們讀經聽講,古時候那個聽講它叫聽教,教是教誨。讀誦聽教那個心態,第一離言說相,這是聽經不要執著言語,離言說相;讀經呢?不要執著文字相,因為文字是言語的符號。第二個不要執著名字相,這裡頭的名詞術語,像輪迴、眾生、無量壽、無量光,這都是名字相,不要執著名字相。第三個不要執著心緣相,心緣相是什麼?我想什麼意思,不要執著這個。這就叫真誠心,這就叫清淨心,清淨心聽經,清淨心讀誦會開悟。為什麼?清淨心就是正定。聽經兩個小時,這兩個小時你入定了,聽講這些經文,這是慧,智慧。你在這兩個鐘點入定,兩個鐘點開智慧,那個效果不可思議。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一七八集) 2010/10/28