Ceramah Master
Chin Kung pada Konferensi Perdamaian PBB Tahun 2019
(Bagian 1)
Yang kami hormati para
Duta Besar, tamu kehormatan, bapak dan ibu hadirin sekalian : Apa kabar
semuanya!
Hari ini merupakan sebuah
kebanggaan bagi kami mendapat kesempatan untuk berdiskusi bersama dengan
hadirin sekalian di Kantor Pusat UNESCO, dengan topik “Melalui Pendidikan
Kesusilaan, Etika Moral, Hukum Karma dan Cinta Kasih, Mendoakan Perdamaian
Dunia”.
Manusia
sekarang berada dalam periode perubahan dan penyesuaian besar, dan juga dalam
era tantangan tanpa akhir dan risiko yang meningkat dari hari ke hari.
Bagaimana cara menyelesaikan konflik dan
membangun dunia yang harmonis di mana negara yang berbeda, kelompok etnis yang berbeda dan budaya yang berbeda dapat diperlakukan sama dan hidup dalam keharmonisan serta mewujudkan perdamaian dunia?
Kami percaya
bahwa hanya dengan memulihkan kembali
pendidikan kesusilaan,
pendidikan etika moral, pendidikan Hukum Sebab Akibat, barulah kita dapat memecahkan masalah
secara mendasar.
Di dalam “Qunshu
Zhiyao” disebutkan bahwa “Pemimpin yang bijak tidak mengatur urusan sipil,
tetapi mengatur hati manusia”. Manusia
dan masyarakat merupakan akar segala permasalahan, yang terletak pada
ketidaktahuan.
Ketika umat manusia kehilangan konsep komunitas "hidup
berdampingan secara harmonis" dan
beralih ke persaingan, perseteruan dan peperangan, maka akan menyebabkan bencana yang tak berkesudahan. Cara terbaik untuk memperbaiki hati manusia adalah dengan memulihkan kembali
pendidikan insan suci dan bijak.
Semangat inti dari pendidikan insan suci dan bijak adalah mengembangkan ketulusan dan cinta kasih universal yang sejak semula
telah sempurna dalam jiwa sejati, melestarikan selamanya bahkan
menyebarluaskannya.
“Li Ji (Klasik Tata
Cara Upacara, salah satu dari lima klasik ajaran Konfusius) menekankan bahwa " Dalam membangun
negara dan menata kehidupan bermasyarakat, pendidikan harus diutamakan", yakni untuk membangun kekuatan
politik, memimpin rakyat, mewujudkan perdamaian dunia,
yang paling penting adalah menggalakkan ajaran
insan suci dan bijak.
Dipetik dari
:
Ceramah Master
Chin Kung pada Konferensi Perdamaian PBB Tahun 2019
Judul :
Memulihkan ajaran insan suci dan bijak, membangun dunia yang harmonis.
Dibacakan
oleh : Venerable Cheng De
Tanggal : 8
Oktober 2019
Bertempat di
: UNESCO, Paris, Prancis
Artikel Terkait :
Asal muasal
Qunshu Zhiyao :
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 13 Maret 2011 (Bgn 11)
净空老法师2019国际和平大会讲演《重振圣贤教育 构建和谐世界》
(一)
尊敬的诸位大使、诸位嘉宾,女士们、先生们:大家好!
今天,我们感到很荣幸,能够在联合国教科文组织总部与大家共同探讨“通过伦理、道德、因果和爱的教育祈求世界和平”这一重要主题。当今人类正处在一个大变革、大调整的时期,也处在一个挑战层出不穷、风险日益增多的时代。如何化解矛盾冲突,建立起不同国家、不同政党、不同族群、不同文化都能够平等对待、和睦相处的和谐世界?我们认为,只有重振以伦理、道德、因果教育为核心的圣贤教育,才能从根本上解决问题。
《群书治要·潜夫论》中指出,“上圣不务治民事,而务治民心”,人类社会一切问题之根源,都在于无知。当人类丧失“一体共存”的共同体观念,转向竞争、斗争、战争,就会造成无穷无尽的灾难。导正人心的最好方法,即是重振圣贤教育。圣贤教育的核心精神,是启发人自性本有的真诚爱心,使其永远保持,并发扬光大。《礼记·学记》强调,“建国君民,教学为先”,即建立政权、领导人民,实现天下太平,最为重要的是推广圣贤教育。
《说文解字》中指出,“圣者,通也”。世界各大宗教的创始人,都是通达明了一体真相的圣人,无缘大慈,同体大悲。圣贤教育的目的和作用,即是通过教育,实现人类灵性的提升、社会的稳定和谐,以及全人类的共存共荣与可持续发展。下面,我们就以中国文化为例,来探讨如何落实伦理、道德、因果三种普世教育的问题。
文摘恭錄 :
净空老法师2019国际和平大会讲演《重振圣贤教育 构建和谐世界》
主讲:净空老法师 (恭请成德法师代读)
时间:二〇一九年十月八日
地点:法国巴黎联合国教科文组织