Sabtu, 27 Juli 2019

Tiga Prinsip Asvaghosa 10


Tiga Prinsip Asvaghosa 10

Masa kini boleh dikatakan perkembangan Buddha Dharma sungguh terpuruk, apa sebabnya? Tidak ada yang menceramahkannya lagi, meskipun orang pintar di dunia ini banyak jumlahnya tapi tidak sanggup memahami sutra Buddha. Apa sebabnya?

Untuk memahami sutra Buddha, hendaknya serupa dengan selembar kertas putih atau kertas kosong, barulah dapat menerimanya, sebaliknya kalau memiliki pengetahuan dan pandangan sendiri, maka dia akan salah tafsir terhadap makna yang terkandung di dalam sutra Buddha, apa yang dipahaminya bukanlah makna sesungguhnya dari sutra yang dibabarkan Tathagata, tetapi hasil penafsirannya sendiri. Hal ini merupakan kesulitan dalam belajar sutra Buddha.

Maka itu sutra Buddha mesti dijelaskan oleh praktisi tulen, mengapa demikian? Oleh karena seorang praktisi melalui pengamalannya secara langsung, barulah dia dapat memahami makna sesungguhnya yang disampaikan oleh Buddha.

Apabila tidak melalui pengamalan secara langsung, tidak melatih diri, apa yang dia jelaskan cuma berdasarkan teori belaka, yang umumnya adalah salah penafsiran.

Janganlah melihat apa yang tersurat, tapi dibaliknya terdapat makna tersirat yang mendalam, maka itu dalam penyampaiannya tidak boleh keliru. Terutama dalam Ajaran Mahayana, banyak istilah yang tidak sanggup dijelaskan.

Maka itu Asvaghosa mengajarkan pada kita tiga prinsip, yaitu, dalam mendengar ceramah Dharma jangan melekat pada bahasa lisan (dalam membaca buku sutra jangan melekat pada tulisan), jangan melekat pada istilah, jangan memiliki penafsiran sendiri.

Apa yang dimaksud dengan penafsiran sendiri? Saya menduga-duga kira-kira begini artinya, sikap begini tidak diperbolehkan.

Hendaknya menggunakan hati yang suci dalam mendengar ceramah Dharma, barulah anda dapat memahami makna yang terkandung di dalamnya; jika anda mencampurkan pengertian sendiri ke dalamnya, anda takkan sanggup memahaminya.

Lantas bagaimana sosok pendengar ceramah yang sesuai dengan standar  Asvaghosa? Makna sesungguhnya ada di dalam hati suci-mu, yang mengalir keluar dari ketulusan hatimu, jadi bukan berasal dari luar.

Dengan demikian barulah anda memahami apa yang diucapkan Master Yin Guang sebagai “Dengan membangkitkan satu bagian rasa hormat memperoleh satu bagian manfaat; dengan membangkitkan sepuluh bagian rasa hormat memperoleh sepuluh bagian manfaat”.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2010



在現前,佛法實在講很衰,什麼原因?佛法無人說了,雖智莫能解,世間聰明智慧的人多,佛經他不能解。什麼原因?佛經要像一張白紙的人他才能接受,他要是有自己知見在裡面,他就把佛經的意思全錯解了,不是佛的意思,是他自己的意思,這是佛經一個困難。所以佛經必須要真正修行人來講,他怎麼?他通過他自己的實驗,他才能體會佛所說的真實義。自己沒有通過修行,他所講是字面上的意思,往往就解錯了。它字面裡頭有深意,所以在講演的時候,言外有音,話裡頭還有話,你要懂這個。特別是大乘教裡頭,為什麼?很多意思是說不出來的。所以馬鳴菩薩再教給我們,聽經不要執著言說相、不要執著名字相、不要執著心緣相。心緣相就是什麼?我以為是什麼意思,這個不可以,錯了。你要用清淨心來聽,你就會聽到裡頭的意思;你要帶著自己意思在裡面聽,你就聽不到了。那我們要問,什麼人能夠符合馬鳴菩薩的標準,他就能聽到真實義。真實義也不是我的意思,說老實話,真實義是你清淨心裡頭的意思,是你真心裡頭的意思,不是從外頭來的,密在汝邊。這個你才懂得印光大師所講的,「一分誠敬得一分利益,十分誠敬得十分利益」。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一八二集)  2010/11/1