Insan yang tidak
memiliki kebijaksanaan 13
“Bhiksu
Dharmakara berdiam dalam kebijaksanaan sejati, melaksanakan pengamalan suci”.
Mengamalkan kebijaksanaan sejati barulah disebut sebagai pengamalan suci, tanpa
kebijaksanaan sejati, mustahil ada pengamalan suci, “Maka itu dapat menjauhi
segala kepalsuan”, takkan dikelabui oleh segala kepalsuan, takkan terpengaruh
oleh segala kepalsuan.
Lantas
bagaimana? Sebaliknya, Bhiksu Dharmakara yang mempengaruhi segala kepalsuan
tersebut, menampilkan teladan yang baik guna membantu dia supaya tercerahkan,
menuntun dia supaya kembali ke jalan yang benar.
Di
dalam pintu Buddha, takkan mengabaikan seorang pun. Dari mana asal usul
kepalsuan? Jiwa sejatinya telah tersesat, kaya pengetahuan miskin
kebijaksanaan.
Kami
selalu mengemukakan bahwa mereka itu punya segudang pengetahuan, ahli di bidang interogasi,
pemikiran, memiliki pikiran yang tajam, maka itu dia memiliki banyak keahlian,
sehingga opini atau argumen yang disampaikannya membuat banyak orang jadi
tergugah, tetapi dia tidak menjauhi kepalsuan, kemunafikan tetap menjadi
majikannya, barulah dia menciptakan karma buruk.
Dia
menciptakan karma buruk, dia sendiri juga tahu, sudah tahu tidak boleh masih
sengaja melanggarnya, dia juga tahu Hukum Karma, tetapi ketika godaan ketenaran
dan keuntungan ditaruh di depan matanya, dia tidak mampu mengendalikan diri.
Dia
juga tahu akan Tanah Suci Sukhavati, berharap supaya Buddha dan Bodhisattva
melindunginya, agar saat ajal menjelang, dia dapat terlahir ke Tanah Suci
Sukhavati. Tetapi apakah mungkin? Mustahil.
Dia
memang memiliki benih untuk terlahir ke Alam Sukhavati, seperti yang
disampaikan oleh Guru Li (Upasaka Li Bing-nan), orang begini masih harus
melewati kalpa yang tak terhingga untuk bertumimbal lahir dan menjalani siksaan,
sampai kapan barulah dia memperoleh penyelamatan?
Ketika
kebijaksanaan sejati telah menjadi majikannya, barulah dia memperoleh
penyelamatan; selama kepalsuan menjadi majikannya, maka selamanya dia akan
berputar di dalam lingkaran enam alam tumimbal lahir, munafik penuh
kepura-puraan, hari ini kita bilang dengan istilah mementingkan kepentingan dan
keuntungan diri sendiri, mengejar keuntungan dan ketenaran, mengejar lima nafsu
keinginan (harta, rupa, popularitas, makanan, tidur) dan enam objek (rupa, suara,
wangi-wangian, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), ketamakan, kebencian,
kedunguan, keangkuhan, selama semua kekotoran batin menjadi majikannya, maka
selamanya tidak memperoleh penyelamatan, melafal Amituofo juga tidak bisa
terlahir ke Negeri Buddha Amitabha.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 15 Februari 2011
世智辯聰
(十三)
「法藏菩薩所住是真實慧」,住真實慧,「行清淨行」,真實慧的行才是清淨行,不是真實慧哪來的清淨行,「故能遠離一切虛妄」,不會被一切虛妄所欺騙,不會被一切虛妄所干擾。而且怎麼樣?影響這些虛妄,做出好榜樣來幫助他覺悟、幫助他回頭。佛氏門中,不捨一人。虛妄是怎麼來的?迷失了自性,有知識沒有智慧。我們教學當中常常提示的,他們有博學、審問、慎思、明辨,所以他多諸巧見,似是而非的這些言論也很能動人,但是他沒有離開虛偽,是虛偽做了主宰,他才造罪業。他造罪業不是不知道,他也不是不知道因果,只是深沉的迷在現前名聞利養當中,他不能自拔。他知道淨土,希望佛菩薩保佑他,他將來能生極樂世界,行嗎?因果顛倒了。西方極樂世界種子有,那就像李老師講的,他還得要經無量劫輪迴受苦,到什麼時候他才能得救?真實慧做主他就得救;虛妄做主,他永久都在搞輪迴,虛情假意,我們今天講自私自利、名聞利養、五欲六塵、貪瞋痴慢,這些東西做主他就不行了,念佛也不能往生。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二八二集) 2011/2/15