Empat Sila Berat 04
Tidak melanggar hukum negara
Hukum negara
mesti ditaati. Umpamanya pada era kekaisaran Tiongkok, terdapat peristiwa
tragis yang menimpa Ajaran Buddha yang disebut sebagai “Tiga Wu Memusnahkan
Ajaran Buddha”, dalam perjalanan sejarah Tiongkok terdapat tiga kejadian
persekusi pada Ajaran Buddha yakni :
1. Tahun
446-452 (mangkat), selama enam tahun persekusi dilakukan oleh Kaisar Taiwu dari
Dinasti Wei Utara
2. Tahun 574
-578 (mangkat), selama lima tahun persekusi dilakukan oleh Kaisar Wudi dari
Dinasti Zhou Utara
3. Tahun
842-846 (mangkat), selama lima tahun persekusi dilakukan oleh Kaisar Wuzong
dari Dinasti Tang
Mengapa
disebut “Tiga Wu”? Walaupun tiga orang kaisar tersebut berasal dari era dan
dinasti yang berbeda, namun secara kebetulan nama mereka mengandung aksara Wu (武), makanya disebut sebagai Tiga
Wu.
Ketiga
kaisar tersebut salah paham pada Ajaran Buddha, oleh karena mendengar hasutan
orang sehingga melakukan persekusi terhadap Ajaran Buddha.
Waktu itu para
siswa Buddha (baik umat berkeluarga maupun anggota Sangha) tidak melakukan
perlawanan. Anda melakukan persekusi, kami akan mematuhinya, takkan menentang
perintah kaisar, takkan melawan hukum negara.
Hukum kekaisaran
ingin memusnahkan Ajaran Buddha, apakah mereka berhasil melakukannya? Mustahil!
Ketika kaisar lama mangkat, digantikan oleh penerusnya, kaisar baru akan berpikir,
ternyata para siswa Buddha begitu taat hukum, hendaknya dihormati barulah betul.
Kaisar baru pun segera menghentikan persekusi.
Apabila saat
terjadinya peristiwa persekusi, lantas umat Buddha melakukan perlawanan, maka
sejarah akan mencatatnya, sehingga setiap generasi demi generasi kaisar
memiliki penilaian buruk pada Ajaran Buddha. Kaisar-kaisar itu akan berpikir,
para pengikut Buddha bukanlah orang baik, memang pantas di-persekusi, mengapa
demikian? Karena mereka tidak taat hukum.
Lihatlah
umat Buddha yang tidak melakukan perlawanan, apa yang telah mereka lakukan?
Mereka telah berhasil mempertahankan keberlangsungan penyebaran Buddha Dharma. Andaikata
waktu itu mereka melakukan perlawanan, maka mereka telah memusnahkan Buddha
Dharma.
Walaupun
hukum kekaisaran tidak memihak padaku, saya juga akan menaatinya, sejarah akan
merekam jejak harum-mu, mengetahui bahwa anda telah difitnah, membuktikan bahwa
dirimu adalah orang baik, pimpinan negara yang berikutnya akan mengembalikan
nama baikmu.
Maka itu
kemusnahan Buddha Dharma bukanlah disebabkan oleh faktor dari luar, juga bukan
karena hukum negara yang melakukan persekusi padanya, bukan, tetapi faktor yang
menghancurkan Buddha Dharma adalah dirinya sendiri. Bagaimana caranya?
Anda TIDAK
mengamalkan sesuai dengan ajaran yang tercantum di dalam sutra, sutra
mengajarkan padaku supaya tidak melanggar hukum negara.
Sejarah
mencatat pernah ada anggota Sangha senior yang dipenjara karena difitnah, contohnya
Master Han-shan, dikurung untuk kurun waktu yang cukup lama, namun beliau tidak
pernah mengeluh, bagaimana perlakuan hukum negara pada diriku, saya tetap akan
menerimanya.
Selama
dikurung di dalam penjara, Master Hanshan memberi ceramah Dharma, sehingga
berhasil menyelamatkan seluruh tahanan. Inilah siswa Buddha sejati, jelmaan
Buddha dan Bodhisattva!
Beliau
berhasil menggugah para tahanan untuk menyesali kesalahannya dan kembali ke
jalan yang benar. Bodhisattva meskipun berada dalam penjara, juga tetap
bersemangat menyebarluaskan Dharma memberi manfaat bagi semua makhluk, takkan
mengeluh dan berputus asa, apa yang menjadi motivasinya?
Beliau
menganggap para tahanan yang dikurung dalam penjara butuh penyelamatan, makanya
beliau segera meresponnya, dengan menjelma ke dalam status sebagai napi
sehingga dapat diterima oleh para tahanan lainnya. Mereka lebih mudah menerimanya karena merasa
senasib dan setara, sehingga Master Hanshan menuju ke tempat tersebut guna
mengamalkan Jalan Bodhisattva. Hal ini mesti dipahami.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 21
Februari 2005
四重戒
不犯國制
第二是「不犯國制」。國制是國家的法律,一定要守法。我舉一個例子,譬如說佛教,中國歷史上有「三武滅佛」,皇帝對佛法產生誤會,聽了別人的建議把佛教消滅。佛教徒(這些在家出家)有沒有抗議?沒有,從來沒有過!你毀滅,我們也遵守,不違背國主的命令,不違背國家的法律。國家法律要滅這個法,能不能滅得掉?滅不掉,為什麼?換了一個皇帝之後,他就想想佛教徒這樣守法,非常可愛,非常值得尊敬,他就提倡了。如果這個國家下個命令來禁止佛法,你處處來抗爭,代代帝王都知道這樁事情,這個佛教徒不是好人,應當要把它消滅,為什麼?不守法。你看看那個守法的人,那就是什麼?那就是拯救佛法。如果起來抗爭的人,那真正叫消滅佛法。對我不利、對我有害的這些法律,我都接受、我都遵守,歷史會給你表揚,知道你是冤枉,知道你是好人,後面的領導人會提倡。
所以佛法滅不是滅在外面的力量,也不是滅在國家來滅法,不是,滅在佛教徒的本身。怎麼的?你沒有遵照這個經典教訓去做,經典教訓我不犯國制。我們歷代出家高僧也有被人家誣陷坐牢的,像憨山大師就是的,坐了不少年的牢,沒有一絲毫怨言,國家怎麼判我都接受。在監牢獄裡面講經說法,把監牢獄裡面的受刑人統統都度了,這是真正的佛教徒、佛菩薩!讓這些做錯事情的、被判刑的人都知道懺悔,都知道改過自新。菩薩坐在監牢裡頭一樣弘法利生,一樣在教化眾生,菩薩沒有一點怨言,沒有一點後悔,認為什麼?大概是監牢獄裡頭有一些人需要我去度他。我要用什麼身分?那也要是一個囚犯的身分才行,跟他們是相同,他們容易接受,到那個地方去行菩薩道去。這是我們不能不知道的。
不作國賊、不謗國主、不漏國稅、不犯國制 (共一集) 2005/2/21 澳洲淨宗學院(節錄自華嚴經12-017-1361a集) 檔名:29-068-0001